Wednesday 5 September 2018

JANGAN SAMPAI TERLIHAT ADANYA DIRI Date: 27 Juli 2018Author: Abah Saddam 0       Rate This “Hai, hambaKu yang Aku cintai.” Maha suci Aku beserta engkau jikalau engkau berada di dalam AKU. Maka lenyaplah engkau di dalam kosong. AHMAD itulah yang disebut diri yang gaib. MUHAMMAD itulah yang disebut diri yang dzahir. Berkata Nabi SAW “Ikuti aku.. ikuti aku…” Kalau engkau tiada mengikuti maka engkau adalah ‘sesat’. Sebab itulah kami ajarkan kalimat Tauhid “LAA ILLAHA ILLALLAH” Sebab itulah kami perintahkan kalimat Syahadat “ASYHADU ALLA ILLAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADDARASULULLAH” Jikalau engkau itu berpegang pada keduanya maka selamatlah engkau dunia dan akhirat.Dan engkau di dalam mukmin yang sebenar-benarnya. Bahwasanya, – Kalimat Tauhid itu ialah maqam Ruh yang tiada lupa ia kepada yang menjadikannya setiap saat. – Kalimat Syahadat itulah yang menyempurnakan apa-apa yang di perintahkan oleh nabi Muhammad SAW. Maka engkau itu rindu selalu kepadaKu yang menjadikan semesta alam. Itulah yang disebut engkau bertubuh ‘NURULLAH’’ Itulah yang disebut lenyap dengan AKU. Asal engkau yang Aku jadikan mula-mula adalah satu rahasia Nur, yang disebut Nur Dzat. Nur Dzat menjadi Diri, kemudian diri engkau gaib di dalam Nur Allah, kemudian gaib lagi yang disebut kosong.kemudian berkata di dalam Kun, Kun itulah yang disebut Alif, Alif itulah yang disebut Diri, Maka gaiblah Alif itu menjadi Laisa, lalu berkatalah Ia HAQ. Yang Haq itulah yang disebut tiada berujud dan tiada bernama. maka engkau itu yang dinamakan AKU, sebab itu bukan diluar bukan di dalam. Sehingga meliputi Aku semesta sekalian alam. Maka Laisa-lah Aku didalam diri engkau itu. Jikalau engkau mengenakan Aku, maka engkau itu adalah di dalam kalimahKu. Sesudah engkau di dalam kalimahKu, Maka engkau itu bertubuh Syahadat dan Sesudah bernama syahadat,Maka engkau itu bernama Muhammad Jikalau engkau sudah bernama Muhammad dzahirnya maka batinya itu bernama Ahmad lalu sesudah bernama Ahmad, maka engkau itu gaib dengan HU Maka Akulah itu. Engkau dengarkan bunyi di dalam tubuh engkau yang berbunyi ‘Wujud Dzat’ Wujud itu berbunyi HU dan Dzat itu berbunyi ALLAH, Oleh karena itu yang bunyi hanya kosong, maka kosong itu maknanya fana, hanya diriNyalah yang ada.Yang beserta melihat dan mendengar, Semuanya lenyaplah di dalam yang KOSONG.

No comments:

Post a Comment